Inflasi - Guru Santai

Inflasi

Pengertian, Penyebab dan Dampak Inflasi - Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.

Penyebab Inflasi


Penyebab inflasi karena banyak faktor. Menurut laman resmi Kementerian Keuangan, setidaknya ada enam faktor penyebab inflasi antara lain
  1. permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan.
  2. peningkatan biaya produksi, 
  3. bertambahnya uang yang beredar di masyarakat,
  4. ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.
  5. perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi atau biasa disebut sebagai inflasi ekspetasi, dan 
  6. karena kekacauan ekonomi dan politik

Dampak inflasi

  1. daya beli masyarakat menurun, terutama masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.
  2. pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.
  3. dampak inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.
  4. menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
  5. dampak inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai Rupiah

Care mengatasi inflasi yang pertama yang bisa diandalkan untuk mengatasi inflasi adalah

1. Menetapkan Kebijakan Fiskal

Menghemat Pengeluaran Pemerintah

Dengan menghemat pengeluaran pemerintah. Pemerintah bisa membatasi untuk melakukan pembelian ataupun permintaan barang dan jasa. Pemerintah juga bisa membatasi anggaran yang dikeluarkan untuk berbagai keperluan yang tidak perlu seperti melakukan studi banding.

Menaikkan Tarif Pajak

Cara mengatasi inflasi adalah untuk menekan inflasi adalah dengan menaikkan tarif pajak. Naiknya tarif pajak untuk perusahaan dan rumah tangga akan mengurangi dan membatasi tingkat konsumsi. Pengurangan tingkat konsumsi tersebut akan berpengaruh terhadap menurunnya harga suatu barang.

2. Menetapkan Kebijakan Moneter

Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Agar dapat menambah jumlah barang, pemerintah harus mengeluarkan aturan untuk meningkatkan jumlah produksi. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan memberikan premi ataupun subsidi pada perusahaan yang dapat memenuhi target kuota tertentu. Selain itu juga, untuk meningkatkan jumlah barang yang beredar di pasaran pemerintah bisa melonggarkan keran impor dengan menurunkan bea masuk barang impor.

Kebijakan Diskonto

Cara mengatasi inflasi adalah bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat semakin terdorong untuk menabung. Dengan demikian, dapat diharapkan jumlah uang yang beredar dapat berkurang dan nilai inflasi bisa ditekan lebih baik.

3. Menetapkan Kebijakan Lainnya

Menetapkan Harga Maksimum untuk Beberapa Jenis Barang

untuk mengendalikan nilai inflasi yang terus meningkat, harus terdapat penetapan harga maksimum bagi beberapa jenis barang. Penetapan harga yang dilakukan oleh pemerintah haruslah realistis untuk menghindari terjadinya penjualan pada pasar gelap

Menambah jumlah barang di pasar

Penambahan jumlah barang dapat diwujudkan dengan dua cara. Pertama, pemberian subsidi atau stimulus agar industri meningkatkan produksi hingga level tertentu. Kedua, pelonggaran keran impor agar stok barang di pasar meningkat secara signifikan.

Jenis-Jenis Inflasi
Perlu Anda ketahui bahwa ada banyak sekali jenis inflasi, yaitu:

1. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi terbagi menjadi inflasi ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Berikut ini ulasannya:

Inflasi Ringan
Inflasi ringan tidak begitu mengganggu kondisi perekonomian karena berbagai harga produk hanya akan mengalami kenaikan secara umum. Kenaikan yang terjadi pada inflasi ringan ini berada di bawah 10% per tahun.

Inflasi Sedang
Inflasi sedang ini dapat membahayakan kegiatan perekonomian karena dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah mempunyai penghasilan tetap. Kenaikan harga yang terjadi pada inflasi sedang ini sekitar 10% hingga 30% per tahun.

Inflasi Berat
Inflasi berat ini dapat mengganggu kegiatan perekonomian, karena masyarakat sudah tidak lagi ingin menabung di bank karena bunganya lebih kecil daripada laju inflasi. Kenaikan harga yang terjadi pada inflasi berat ini sekitar 30% hingga 100% per tahun.


Inflasi Sangat Berat
Inflasi sangat berat merupakan inflasi yang sudah sangat sulit dikendalikan karena kenaikan harga yang terjadi berada di atas 100% per tahun.

2. Jenis Inflasi Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, inflasi dibayar menjadi inflasi yang menyakitkan, inflasi menengah, dan inflasi tinggi. Berikut ini adalah penjelasannya:

Inflasi Merayap (Creeping Inflation)
Inflasi terlihat dengan adanya tingkat inflasi yang rendah, yang mana terjadi kenaikan harga yang berjalan lambat dengan proporsi yang cenderung kecil serta dalam kurun waktu lama.

Inflasi Menengah (Galloping Inflation)
Jenis inflasi ini ditandai dengan adanya kenaikan harga yang cukup tinggi dan memiliki sifat percepatan yang terjadi dalam kurun waktu singkat.

Artinya, berbagai harga yang terjadi pada minggu atau bulan sekarang lebih tinggi dari harga pada minggu atau bulan lalu. Lalu, di minggu atau bulan depan harga tersebut akan meningkat kembali, begitu juga seterusnya. Dampak yang akan dirasakan adalah kondisi perekonomian yang semakin sulit dan berat.

Inflasi Tinggi (Hiperinflasi)
Inflasi yang tinggi ditandai dengan adanya laju inflasi yang parah dan juga tinggi. Inflasi ini akan membuat masyarakat enggan menyimpan uangnya di bank. Perputaran uang juga akan terjadi secara cepat dan harga-harga akan terus mengalami akselerasi.

Umumnya, kondisi ini terjadi karena pemerintah pusat mengalami defisit anggaran, seperti dalam kondisi perang yang ditutup dengan mencetak uang.

3. Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya
Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri (Inflasi Domestik)
Contoh sederhana dari inflasi domestik adalah seperti ketika terjadi pengurangan anggaran anggaran secara terus menerus, gagal panen, dan lain sebagainya. Dalam kondisi tersebut, umumnya pihak pemerintah akan memberikan instruksi kepada Bank Indonesia untuk mencetak uang baru dengan jumlah yang besar agar dapat memenuhi kebutuhan pemerintah.

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi di dalam negeri adalah meningkatnya biaya produksi dalam negeri dan meningkatnya permintaan masyarakat pada barang, sedangkan kenaikan penawarannya tidak bisa diimbangi.

Inflasi yang Berasal dari Luar Negeri (Imported Inflation)
Inflasi yang berasal dari luar negeri ini terjadi karena inflasi yang terjadi di luar negeri itu sendiri, sehingga membuat harga barang-barang impor meningkat. Jenis inflasi ini umumnya dialami oleh beberapa negara yang sedang berkembang dan umumnya sebagian besar produksinya menggunakan bahan serta alat dari luar negeri.

0 Response to "Inflasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel