Dampak Dinamika Sosial - Guru Santai

Dampak Dinamika Sosial

Dampak positif dan negatif Dinamika Sosial - Dampak dari terjadinya dinamika sosial meliputi dampak positif dan negatif, berikut penjelasannya!

Dampak positif dinamika sosial ada beberapa bentuk, diantaranya sebagai berikut.

Dampak positif dinamika sosial


1. Pemerataan tingkat pendidikan

Salah satu dampak positif dinamika sosial yang paling kita rasakan saat ini yaitu masalah pendidikan. Kesadaran masyarakat di era sekarang terhadap pendidikan lebih tinggi dibandingkan 15 tahun yang lalu. Hal ini juga didukung adanya program pemerintah dan swasta yang memberikan beasiswa kepada pelajar hingga calon mahasiswa.

2. Semakin Banyak Tenaga Profesionalisme

Dampak positif dinamika sosial adalah melahirkan profesionalisme dari dalam negeri sendiri. Bahkan sampai banyaknya tenaga profesionalisme, banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan lapangan kerja karena terlalu tinggi bagi perusahaan yang dilamar.

3. Akses Informasi Lebih Cepat

Sudah menjadi rahasia umum jika dampak positif dinamika sosial dalam hal komunikasi lebih cepat. Tidak hanya di bidang telekomunikasi saja, dalam kehidupan sehari-hari pun semua tergantung pada kecanggihan teknologi.

4. Majunya Pembangunan

Dari segi pembangunan jauh lebih baik dibandingkan beberapa puluh tahun yang lalu. Tidak perlu jauh-jauh, sekarang banyak area pedesaan akses jalan sudah menjadi lebih baik. Jalan alternatif yang dulu hanya ala kadarnya dan jelek, sekarang juga sudah beraspal.

Ternyata tidak hanya pembangunan jalan saja, pembangunan perkantoran dan ruko-ruko pun juga banyak. Hanya saja, berdampak pada penyempitan lahan persawahan yang akan mengancam ketahanan pangan lokal untuk beberapa puluh tahun yang akan datang.

Dampak Negatif Dinamika Sosial


1. Individualis

Disadari atau tidak, dampak terjadinya dinamika sosial juga banyak memberikan dampak negatif. Salah satunya masyarakat menjadi lebih bersikap individualis. Apalagi didukung adanya teknologi yang super canggih. 

Karena teknologi sudah memberikan informasi tentang dunia luar, orang merasa tidak perlu lagi keluar bersosialisasi, karena di rumah saja pun seolah bisa melihat apa yang terjadi di dunia luar sana.

2. Lebih Malas

Sadar tidak sadar, jika kita perhatikan kita menjadi lebih malas. Dulu setiap kita butuh sesuatu hal, kita cukup menyempatkan waktu keluar rumah dan mencari kebutuhan yang kita inginkan secara mandiri.

Sekarang? Cukup duduk manis dan tekan smartphone, makanan pun datang dengan sendirinya. Atau saat kita ingin mengirim barang yang sebenarnya bisa kita kirim sendiri, kita lebih memilih untuk menggunakan jasa orang lain. Hal ini menunjukan bahwa kita sebenarnya semakin malas dengan kecanggihan teknologi.

3. Lunturnya Nilai Kebersamaan

Jauh berbeda budaya orang dulu dengan orang modern saat ini. Terutama dalam memaknai sebuah kebersamaan. Kata kebersamaan di era sekarang mungkin lebih tepat untuk kelompok yang memiliki strata sama, atau yang memiliki tujuan dan visi misi yang sama.

Misalnya, hanya mau berkumpul dengan teman-teman yang dirasa cocok (pilih-pilih teman). Sementara saat teknologi belum masuk, nilai kebersamaan ini masih sangat erat dan kental. Misal dengan tetangga, bahkan dengan tetangga yang tidak sevisi misi pun tetap bisa menjalin kebersamaan.

Di era modern seperti sekarang, sudah mulai luntur. Khususnya di kawasan pedesaan masih banyak kita temukan. Namun di tengah metropolitan, hidup dengan tetangga saja sudah seperti orang asing.

4. Sulit Percaya Dengan orang Lain

Adapun dampak negatif dari dinamika sosial yang lain, yaitu sulit membangun kepercayaan dengan masyarakat. Alasannya pun beragam. Karena memang akses informasi yang super cepat dan banyak, sehingga kita harus memfilter informasi yang masuk.

Adapun alasan lain, misalnya karena alasan banyak orang yang terlihat baik namun ternyata penipuan. Jadi ada banyak alasan yang pasti setiap orang memiliki alasannya sendiri-sendiri.

5. Nasionalisme Menurun

Dampak negatif dinamika sosial adalah kesadaran diri terhadap rasa nasionalisme yang menurun bagi kalangan millennial. Contoh sederhana, kita lebih bangga terhadap Negara luar dibandingkan Negara sendiri.

Pertanyaannya adalah, kenapa terjadi hal seperti itu? Bisa jadi karena kaum millennial belum menemukan daya tarik dari negaranya (Indonesia). Itu sebabnya ada pepatah atau pesan yang intinya menyampaikan “Wong Jowo Ilang Jowone”. Dari pesan di atas secara tidak langsung sudah dari dulu kita memiliki potensi menjadi pribadi yang “kacang lupa kulitnya”.

Dari perspektif lain, kehadiran dinamika sosial, khususnya masuknya teknologi secara tidak langsung kita sedang dijajah dan secara perlahan kita sedang dininabobokan dengan segala kemudahan. Terutama buat mereka yang tidak mampu mempertahankan teknologi dengan hal-hal produktif dan lebih inovatif.

Pertanyaannya lagi, apakah kita akan tetap hanya menjadi penikmat tanpa ada gebrakan produk karya dari tangan kita, sebagai warga Indonesia? Sampai kapan kita akan menjadi penikmat system dan terobosan dari Negara maju? Bukankah kita sebenarnya sedang dijadikan target market untuk mereka?

Mereka (Negara maju) meraup keuntungan besar dengan gaya hidup kita. Negara luar berlomba-lomba melahirkan inovasi baru, kita hanya menjadi konsumen. Setiap tahun kita digempur dari berbagai arah mata angin dengan kemutakhiran, teknologi.

Sepertinya memang benar filosofi jawa tentang Sandang Pangkon, dalam penulisan jawa (hanacaraka). Jadi penulisan aksara jawa yang diberi sandhangan pangkon (dipangku) akan mati. Jadi aksara tersebut tidak lagi berbunyi menjadi konsonan. Jadi ketika diberi atau ditawarkan dengan segala hal yang menyenangkan justru kita harus berhati-hati. Karena sebenarnya kita sedang dimatikan daya cipta dan kreativitas (dijajah).

Tentu saja ada banyak bentuknya, tidak melulu tentang teknologi, termasuk masalah dinamika sosial yang terjadi di masyarakat kita. Ada hal yang tidak bisa dijelaskan dan tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang kita.

Karena semua yang terjadi memiliki benang merah yang sangat lembut dan luar biasa. Butuh ilmu pengetahuan kita bisa memahaminya. Semoga sedikit ulasan tentang dinamika sosial ini bermanfaat dan memberikan perspektif baru. (Irukawa Elisa)

Materi lengkap IPAS Semester 2 silahkan klik tautan link pada gambar berikut


Demikian beberapa hal yang bisa Guru Santai sampaikan semoga bermanfaat dan membantu. Ikuti terus Guru Santai dengan cara follow untuk mendapatkan informasi seputar pendidikan menarik lainnya

0 Response to "Dampak Dinamika Sosial"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel