Konektivitas Antar Ruang dan Waktu
Rangkuman materi IPAS Semester 2 kurikulum merdeka: Konektivitas Antar Ruang dan Waktu - Suatu peristiwa dapat dikaji berdasarkan aspek ruang, waktu, kebutuhan, kemasyarakatan, dan budaya. Memahami keadaan alam dan aktivitas penduduk kita awali dengan memahami konsep konektivitas antara ruang dan waktu.
Pengertian Konektivitas Antar Ruang dan Waktu
Konektivitas adalah keterkaitan atau hubungan, sedangkan Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumatmadja, 1981).
Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang mempengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup daratan, perairan yang ada diatas permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan.
Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Ruang digunakan manusia sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan interaksi antara satu dan yang lainnya. Mereka saling menyapa, menegur, berkenalan, dan saling mempengaruhi.
Hubungan antara Manusia
Manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka selalu berhubungan dengan manusia lain. Hubungan tersebut tercermin dalam interaksi sosial. Interaksi sosial mendasari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya satu dan lainnya.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia menciptakan berbagai hal untuk membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik. Setiap ruang dipermukaan bumi memiliki karateristik atau ciri khas tertentu. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan antar ruang dipermukaan bumi misalnya :
Karakteristik keterkaitan antara ruang
👉 banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil air hujan yang terserap oleh tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya sebagian berasal dari wilayah Bogor.
👉 Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran bahan makanan dari desa ke kota.
👉 Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada sektor pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala antar-ruang. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa pada ruang lainnya.
Selain terikat oleh ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat oleh waktu. Waktu adalah masa atau periode yang terjadi pada kehidupan semua yg ada di atas permukaan bumi. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini.
Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.
Semua peristiwa yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu. misalnya :
- Tsunami Aceh terjadi pada tanggal 26 Desember 2004.
- Gunung Semeru Meletus pada tanggal 4 Desember 2021
Jika diperhatikan 2 contoh diatas terdiri dari unsur yaitu tempat (ruang) dan tanggal (waktu). Demikian kita memahami ruang dan waktu yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.
Demikian beberapa hal yang bisa Guru Santai sampaikan semoga bermanfaat dan membantu. Ikuti terus Guru Santai dengan cara follow untuk mendapatkan informasi seputar pendidikan menarik lainnya.
0 Response to "Konektivitas Antar Ruang dan Waktu"
Post a Comment