Pemberian materi pada orang dewasa membutuhkan waktu untuk diterima oleh otak dan berpengaruh pada antusiasme belajar orang dewasa. pemberian jeda/ waktu ini biasa disebut…. - Guru Santai

Pemberian materi pada orang dewasa membutuhkan waktu untuk diterima oleh otak dan berpengaruh pada antusiasme belajar orang dewasa. pemberian jeda/ waktu ini biasa disebut….

Andragogi adalah segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran orang dewasa dan pendidikan orang dewasa. Orang dewasa sebagai peserta didik sangat unik dan berbeda dengan anak usia dini dan anak remaja. Proses pembelajaran orang dewasa akan berlangsung jika dia terlibat langsung, idenya dihargai dan materi ajar sangat dibutuhkannya atau berkaitan dengan profesinya serta sesuatu yang baru bagi dirinya. Permasalahan perilaku yang sering timbul dalam program pendidikan orang dewasa yaitu mendapat hal baru, timbul ketidaksesuaian (bosan), teori yang muluk (sulit dipraktikkan), resep/petunjuk baru (mandiri), tidak spesifik, dan sulit menerima perubahan (Yusnadi, 2004).



pemberian materi pada orang dewasa membutuhkan waktu untuk diterima oleh otak dan berpengaruh pada antusiasme belajar orang dewasa. pemberian jeda/ waktu ini biasa disebut….


Jawaban: Space Learning

Penjelasan

Pembelajaran dan pelatihan yang diberikan ke setiap individu, khususnya orang dewasa perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat membantu setiap individu tertarik dan antusias dalam mengikuti pelatihan yang diberikan. Berikut adalah sembilan faktor yang mendorong setiap individu agar antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan dan menyerap ilmu yang disampaikan oleh fasilitator pelatihan.

Faktor pertama adalah space learning, yaitu pemberian jeda pada saat penyampaian materi ke setiap individu. Suatu pembelajaran perlu diberikan jeda antara satu bagian dengan bagian lainnya untuk memberikan waktu bagi otak untuk menyerap materi atau informasi yang diberikan. 

Faktor kedua adalah active learning. Pada saat memberikan pembelajaran ke setiap individu atau kelompok, diperlukan adanya komunikasi dua arah antara fasilitator pelatihan dengan peserta pelatihan. Peserta akan meningkatkan daya belajar mereka ketika dilibatkan secara aktif dalam pelatihan. 

Faktor selanjutnya yaitu pemberian feedback terhadap materi yang sedang dibahas ke peserta atau sebaliknya. Fasilitator pelatihan harus menganggap dirinya bukan sebagai seseorang yang mengetahui segala sesuatu terkait materi yang diberikan, tetapi harus bisa menerima masukan dari setiap peserta terkait materi yang disampaikan.

Overlearning merupakan faktor keempat yaitu pengulasan kembali terhadap materi yang telah disampaikan. Fasilitator pelatihan harus melakukan pengulasan materi yang telah disampaikan secara berkala setiap menyelesaikan suatu pembahasan. Hal ini akan meningkatkan daya serap dan daya ingat peserta pelatihan terhadap materi yang telah disampaikan. 

Selanjutnya, faktor kelima yaitu primacy and recency adalah pemberian rangkuman pelatihan saat pelatihan. Peserta pelatihan khususnya orang dewasa cenderung hanya mengingat materi yang disampaikan di awal dan di akhir pelatihan. Oleh karena itu materi yang bersifat penting sebaiknya ditempatkan di bagian awal dan bagian akhir pelatihan. 

Faktor keenam adalah reinforcement, yaitu pemberian dukungan yang positif, pujian atau motivasi terhadap respon apapun yang diberikan oleh peserta pelatihan terhadap materi yang dibahas.

Pembelajar dewasa cenderung akan secara langsung membandingkan apa yang mereka pelajari dengan pengalaman yang mereka miliki dan bertanya kepada diri mereka sendiri tentang manfaat yang dapat mereka peroleh dari pelatihan yang didapatkan saat itu. Sangatlah penting untuk dapat menunjukkan manfaat dari materi yang disampaikan terhadap pekerjaan mereka. Inilah yang merupakan faktor ketujuh yaitu meaningful material. 

Faktor ke delapan yaitu multiple sense of learning, yaitu penggunaan berbagai cara belajar (visual, audio dan kinestetik) yang mengakomodir berbagai preferensi cara belajar orang dewasa. Fasilitator pelatihan perlu memperhatikan tampilan materi yang diberikan (visual), penggunaan volume, intonasi, pelafalan yang baik (audio) dan penggunaan beragam aktivitas berupa simulasi peran atau praktek (kinestetik) dalam pelatihan. 

Faktor kesembilan atau faktor yang terakhir yaitu transfer of learning yaitu pemberian informasi yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi sehari-hari, sehingga konsep yang diberikan dapat diaplikasikan dengan mudah.


Demikian beberapa hal yang bisa Guru Santai sampaikan semoga bermanfaat dan membantu. Ikuti terus Guru Santai dengan cara follow untuk mendapatkan informasi seputar pendidikan menarik lainnya.

0 Response to "Pemberian materi pada orang dewasa membutuhkan waktu untuk diterima oleh otak dan berpengaruh pada antusiasme belajar orang dewasa. pemberian jeda/ waktu ini biasa disebut…."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel