Model Pembelajaran Inovatif Pada Kurikulum Merdeka - Guru Santai

Model Pembelajaran Inovatif Pada Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka sendiri merupakan kurikulum yang dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim untuk mengatur kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat student centered learning atau berpusat pada siswa.

Kurikulum Merdeka mengatur pembelajaran sesuai minat dan bakat anak dinilai lebih fleksibel dan berkonsentrasi untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi siswa.

Di dalam kurikulum ini guru dapat memilih dan menentukan format, materi esensial, cara dan pengalaman yang ingin disampaikan kepada siswa sehingga berjalan lebih fleksibel dan menyenangkan.

Berikut salah satu model pembelajaran inovatif memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.



Model Pembelajaran Blended Learning


Model pembelajaran blended learning merupakan metode pembelajaran yang memadukan antara pembelajaran tradisional (face to face) dengan pembelajaran jarak jauh/online yang menggunakan berbagai media realitas virtual/maya. 

Jadi dalam prosesnya siswa belajar tatap muka sesuai jadwal yang sudah ditentukan ditambah dengan pembelajaran online di luar jam belajar. Pembelajaran online ini bisa dalam bentuk forum diskusi, pemberian tugas, maupun pengumpulan tugas. Ada empat konsep pembelajaran blended learning yang dikemukakan oleh Driscoll (2002):
  1. Pembelajaran yang menggabungkan berbagai teknologi berbasis web untuk mencapai tujuan pendidikan
  2. Menggunakan kombinasi berbagai pendekatan seperti pendekatan behavioristik, humanistik, dan konstruktivisme guna mencapai hasil pembelajaran yang optimal dan sesuai tujuan yang dirancang.
  3. Pembelajaran yang mengkombinasikan ragam format teknologi pembelajaran seperti video tape, CD-ROM, webbased training, film dengan pembelajaran tatap muka.
  4. Menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan tugas.

Dalam pelaksanaannya guru dapat menggunakan Learning Management System (LMS) seperti Moodle, Canvas, Google Classroom, Edmodo, Kelas Digital Rumah Belajar, Blog dan lain-lain. Layanan LMS tersebut dapat dinikmati secara gratis dan berbayar sesuai kebutuhan pembelajaran. Blended Learning ini dapat digunakan untuk memaksimalkan proses pembelajaran antara guru dan murid.


Model Pembelajaran Flipped Classroom


Hampir sama sebelumnya, Flipped Classroom merupakan salah satu bentuk pembelajaran lain dari model pembelajaran blended (melalui interaksi tatap muka dan virtual/online) yang mengkombinasikan antara pembelajaran sinkron (synchronous) dengan pembelajaran mandiri yang askinkron (asynchronous). Pembelajaran sinkron biasanya terjadi secara real time di kelas. Sedangkan, pembelajaran asinkron adalah pembelajaran yang sifatnya lebih mandiri.

Dalam menerapakan Metode flipped classroom ini, ada 3 kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan yaitu sebelum kelas dimulai (pre-class), saat kelas dimulai (in-class) dan setelah kelas berakhir (out of class).

  1. Sebelum pembelajaran di kelas akan dimulai, siswa sudah mempelajari materi yang akan dibahas sebelumnya secara mandiri. Pada tahap ini, kemampuan yang diharapkan dimilki oleh peserta didik adalah mengingat (remembering) dan mengerti (understanding) materi.
  2. Pada saat pembelajaran di kelas sedang berlangsung, siswa sudah siap untuk mengaplikasikan (applying) dan menganalisis (analyzing) materi melalui berbagai kegiatan interaktif di dalam kelas. Tentunya, dengan bimbingan yang dilakukan oleh guru seperti mengobservasi atau mengawasi kegiatan belajar siswa dan juga memberikan feedback atas pekerjaan yang telah dikerjakan siswa sebagai bahan perbaikan dan kemajuan belajar siswa.
  3. Kemudian dilanjutkan dengan mengevaluasi (evaluating) dan mengerjakan tugas berbasis project tertentu sebagai kegiatan setelah kelas berakhir (creating). Untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari oleh siswa selama pelajaran yang diberikan oleh guru.

Dengan model ini, dapat membekali kemampuan siswa untuk berpikir kritis (critical thinking), bekerjasama (collaborative), kemampuan berkomunikasi (comunication skills), dan berpikir kreatif dan inovatif (creative/innovative) dapat kita laksanakan dengan baik. Guru tidak mendominasi waktu di kelas. Interaksi guru dan siswa semakin baik dan semakin menyenangkan.


Kumpulan Model Pembelajaran yang bisa digunakan pada Kurikulum merdeka silahkan klik pada gambar berikut ini



Demikian beberapa hal yang bisa Guru Santai sampaikan semoga bermanfaat dan membantu. Ikuti terus Guru Santai untuk mendapatkan informasi seputar pendidikan menarik lainnya

0 Response to "Model Pembelajaran Inovatif Pada Kurikulum Merdeka "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel