Jenis dan Ciri-ciri Ekosistem
Jenis-jenis ekosistem beserta ciri-cirinya - Jenis ekosistem secara umum dibagi menjadi 2 macam yaitu ekosistem alami dan buatan.
Ekosistem Alami terdiri dari ekosistem darat dan air
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat ditentukan dalam zona yang ditentukan oleh temperatur dan curah hujan yang berbeda pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem ini dapat berubah akibat aktivitas manusia, kebakaran, atau petir.
a. hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.
Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.
Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.
Di hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, burung hantu, dan banyak lagi.
b. Padang rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.
Tumbuhan yang ada terdiri atas tanaman gulma dan rumput yang keduanya bergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus, dan ular.
c. Hutan Sabana
Hutan sabana terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temperatur dan kelembaban masih tergantung musim.
Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika, hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
d. Gurun
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pada tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.
Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lainnya.
2. Ekosistem Air
Ekosistem akuatik (Air) adalah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup yang berada di dalam ekosistem akuatik ini antara lain yaitu:
a. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar memiliki ciri ciri antara lain variasi suhu tidak mencolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji, hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
b. Ekosistem Air Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.
Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
c. Ekosistem Muara
Estuary (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan
d. Ekosistem Pantai
Tumbuhan yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan mangrove dan pohon bakau yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tanaman yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
e. Ekosistem Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan.
Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, dan buaya.
f. Ekosistem Terumbu Karang
Terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.
Berbagai invertebrata, mikroorganisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.
Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan oleh manusia, fungsinya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Segala isinya baik itu tanaman atau hewan peliharaan didominasi oleh pengaruh dari manusia, keanekaragamannya pun cenderung rendah.
Berikut contoh ekosistem buatan diantaranya yaitu:
- Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus,
- Bendungan,
- Agroekosistem berupa sawah tadah hujan,
- Sawah irigasi,
- Perkebunan sawit, dan
- Ekosistem pemukiman (kota atau desa).
Demikian informasi yang bisa Guru Santai bagikan, jangan lupa Follow agar dapat informasi terbaru seputar Dunia Pendidikan. Semoga informasi diatas bermanfaat.
0 Response to "Jenis dan Ciri-ciri Ekosistem "
Post a Comment