Implementasi Pelajar Pancasila Dalam Kurikulum Merdeka
Pendidikan Pancasila Kurikulum Merdeka - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, pembelajaran pendidikan Pancasila akan dilakukan dengan proses yang menyenangkan.
Enam profil Pelajar Pancasila sebagai tujuan besar dari pendidikan karakter berbasis Pancasila. Antara lain meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Demi mewujudkan cita-cita besar tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.
Sejalan dengan konsep gotong royong sebagai salah satu nilai mendasar yang diusung oleh Pancasila, kolaborasi untuk membentuk karakter generasi penerus yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila menjadi hal yang penting.
Kurikulum tersebut sudah mencakup empat pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa kurikulum ini juga mendukung peserta didik untuk menjadi Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Profil Pelajar Pancasila Memiliki enam ciri utama yaitu sebagai berikut :
1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.
Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, serta identitasnya dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku pelajar Pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. Gotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong dimana kemampuan pelajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancer, mudah dan ringan.
Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia adalah pelajar yang mandiri, dalam pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen kunci dari mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapkan dan regulasi diri.
5. Bernalar Kritis
Pelajar Pancasila mampu secara objektif merespon informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Elemen kunci dalam bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
6. Kreatif
Pelajar Pancasila kreatif yaitu yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinil, bermakna, bermanfaat dan berdampak bagi lingkungan sekitar.
Demikian informasi yang bisa Guru Santai bagikan, jangan lupa Follow agar dapat informasi terbaru seputar Dunia Pendidikan. Semoga informasi diatas bermanfaat
0 Response to "Implementasi Pelajar Pancasila Dalam Kurikulum Merdeka "
Post a Comment