Sejarah Penjajahan Hindia Belanda di Indonesia
Latarbelakang Tanam Paksa di Indonesia untuk menutup defisit anggaran dan mengisi kas pemerintahan Belanda yang kosong. Tanam paksa di cetuskan oleh Johanes van den Bosch dengan tugas pokoknya yaitu mencari dana semaksimal mungkin untuk mengisi kas negara yang kosong, membiayai perang serta membayar hutang.
Jenis Komoditi Tanam Paksa
- Tebu
- Kopi
- Teh
- Tembakau
- Cokelat
- Kina
- Nila atau Indigo
- Kelapa Sawit
Aturan Tanam Paksa :
- 1/5 tanah milik petani ditanami tanaman eskpor, 1/5 lainnya untuk tanaman petani sendiri.
- Tanah yang ditanami tanaman eskpor bebas pajak
- Jam kerja petani untuk mengurusi tanaman eskpor tidak melebih waktu kerja petani untuk mengurus tanahnya sendiri
- Apabila hasil tanam paksa melebihi kuota yang ditargetkan, maka kelebihannya untuk petani
- Rusak atau gagal panen tanaman eskpor ditanggung oleh pemerintah
- Penduduk yang bukan petani wajib kerja di perkebunan pemerintah selama 1/5 tahun
- Penduduk bekerja dibawah pimpinan lurah dan pengawas dari pemerintah kolonial
- Pemyimpangan Tanam Paksa di Indonesia
Pelaksanaan tanam paksa di indonesia atau Kenyataanya :
- Bukan 1/5 melainkan seluruh tanah petani untuk ditanami tanaman ekspor
- Seluruh tanah dibebankan pajak
- Jam kerja petani lebih banyak dihabiskan untuk tanaman dan kebun pemetintah
- Kelebihan panen tidak dikembalikan dan ditambahkan pajak juga
- Gagal panen dan kerusakan ditanggung oleh petani
- Waktu wajib kerja diperkebunan melebihi 1/5 tahun
- Bagi pejabat lurah atau bupati akan mendapatkan Cultuur Procenten (bonus) jika daerahnya bisa melebihi kuota ekspor, sehingga menimbulkan kesewenang-wenangan bupati kepada petani karena ingin mendapatkan Cultuur Procenten.
Dampak Tanam Paksa
- Dampak positif tanam paksa bagi masyarakat Indonesia:
- Dikenalnya tanaman produksi baru di Indonesia, seperti teh, kopi, kina dan karet
- Dibangunnya infrastruktur pertanian seperti irigasi
- Dilakukannya politik Balas Budi akibat reaksi sistem Tanam Paksa yang menghasilkan kalangan terdidik dari kalangan rakyat Indonesia
- Dikenalnya teknik pertanian baru
Dampak negatif tanam paksa bagi masyarakat Indonesia:
- Penderitaan bagi rakyat yang harus bekerja keras memenuhi target Tanam Paksa
- Berkurangnya produksi pangan karena lahan pertanian diambil untuk sistem tanam paksa
- Terjadinya kelaparan akibat ebrkurangnya produksi pangan.
Dampak Sistem Tanam Paksa Bagi Belanda
- Adapun dampak adanya sistem tanam paksa bagi Belanda diantaranya yaitu:Kas Belanda yang semula kosong menjadi dapat terpenuhi.
- Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja (Surplus).
- Hutang-hutang milik Belanda dapat terlunasi.
- Perdagangan semakin berkembang pesat.
- Amsterdam sukses dibangun menjadi kota pusat perdagangan dunia.
Akhir tanam paksa
Tanam Paksa akhirnya berakhir pasca kemenangan golongan Liberal menguasai Parlemen Belanda yang menghapuskan Tanam Paksa dan mengedepankan liberalisasi ekonomi.
Hal ini diikuti dengan pengeluarannya undang-undang baru seperti Swiker Wet (UU Gula) 1864, Comptabiliteit Wet 1848 yang memuat tata penyusunan anggaran, Agarische Wet (UU Agraris) yang memberikan kesempatan swasta untuk menyewa tanah, dan mengganti sistem Batig Slot dengan Politik Pintu Terbuka (Open Door Policy) yang membuka Hindia Belanda untuk investasi swasta.
Kritik sosial turut berperan dalam upaya penghapusan tanam paksa yang di pelopori oleh cendikiawan antara lain Mutten de Waal dan Douwes Dekker atau Multatulis yang menulis Max Havelar yang memuat kecurangan Belanda dalam perdagangan gula di Lebak.
0 Response to "Sejarah Penjajahan Hindia Belanda di Indonesia"
Post a Comment