Konsep Berpikir Sinkronik dan Diakronik - Guru Santai

Konsep Berpikir Sinkronik dan Diakronik

Konsep Berpikir Sejarah - Konsep diakronik secara etimologi diakronik berasal dari bahasa yunani, dia dan chromos. Dia mempunyai arti melintasi, melampaui atau melewati. Chromos mempunyai arti waktu, jadi diakronik adalah sesuatu yang melintas, melewati dan melampau batasan waktu. Diakronik juga bisa diartikan sebagai konsep berpikir memanjang dalam waktu namun terbatas dalam ruang, konsep berpikir diakronik juga bisa disebut sebagai kronologi karena membahas suatu peristiwa dari awal terjadinya peristiwa sampai akhir peristiwa berdasarkan urutan waktu terjadinya.

Ciri-ciri

  1. Bersifat vertikal. (menjelaskan prroses suatu peristiwa dari awal hingga akhir)
  2. Cakupan kajian jauh lebih luas.
  3. Terdapat konsep perbandingan.
  4. Memiliki sifat historis/komparatif.
  5. Mengkaji masa yang satu dan yang lain.

Contoh

Perang Diponegoro (1825-1830)

Peristiwa penting yang terjadi:

  1. Pemerintahan kolonial berencana membangun jalan untuk melancarkan sarana transportasi dan militer di Yogyakarta.
  2. Pada tanggal 20 juli 1825 perang Tegalrejo dikepung oleh serdadu Belanda.
  3. Diponegoro dan pengikutnya menyusun strategi gerilya.
  4. Belanda menerapkan strategi Benteng Stelsel pada tahun 1827.
  5. Tahun 1829 Kiai Maja ditangkap.
  6. Pangeran Diponegoro tertangkap di Magelang pada 25 maret 1930.


 Baca juga:

2.       Konsep Sinkronik

Dalam kamus besar bahasa indonesia sinkronik berarti sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada satu masa tertentu. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mengkaji peristiwa pada satu masa tertentu secara lebih mendalam. Sinkronik aslinya berasal dari bahasa Yunani yaitu "syn" yang artinya Dengan dan "khronos" yang artinya Waktu/Masa. Tapi Sinkronik artinya Meluas dalam ruang tetapi sempit dalam waktu

Ciri-ciri

  1. Bersifat horizontal. (tidak menjelaskan suatu peristiwa dari awal dan hanya pada intinya saja)
  2. Cakupan kajian yang lebih sempit.
  3. Cenderung lebih sulit dan serius.
  4. Kajiannya lebih terstruktur.
  5. Mengkaji masa tertentu.
  6. Tidak terdapat konsep perbandingan.

Contoh

Tragedi G30S/PKI terjadi pada tanggal 1 Oktober. Pada saat itu, terjadi penculikan dan pembunuhan 7 jendral tentara dan beberapa orang lainnya. Soeharto pada saat itu diperintah untuk mengambil alih tentara dan menyelamatkan Soekarno. Soekarno berhasil menuju Istana Presiden di Bogor. Soeharto bersama pasukan yang ia pimpin berhasil mengambil kontrol semua fasilitas yang sebelumnya direbut oleh pelaku G30S/PKI.

 

3.       Kausalitas (sebab akibat)

Kausalitas menyangkut hubungan sebab akibat dalam suatu peristiwa. Pengetahuan tentang sebab akibat sangatlah penting untuk mempelajari peristiwa sejarah, terutama untuk menjawab mengapa peristiwa itu terjadi dan akibat peritiwa itu apa.

 

4.       Periodisasi

Periodisasi atau pembabagan masa berdasarkan klasifikasi bentuk dan  jenis peristiwa yang terjadi, periodisasi bertujuan untuk mempermudah dalam memahami peristiwa yang telah terjadi dari retan waktu yang panjang

Contoh

Pembabagan sejarah indonesia berdasarkan masa pra aksara dan masa sejarah


0 Response to "Konsep Berpikir Sinkronik dan Diakronik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel